Restructuring the Criminal Warning Mechanism to Prioritize the Best Interests and Future of Children

Authors

  • Alyna Gabryella Universitas Brawijaya
  • Nurini Aprlianda Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
  • Lucky Endrawati Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.56442/ijble.v6i2.1191

Keywords:

Criminal Warning, Juvenile Justice System, Best Interests of the Child, Juvenile Punishment, Child Protection

Abstract

The designation of a warning as the principal punishment in Article 72 of Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System raises normative issues that conflict with the purpose of sentencing and the principle of the best interests of the child. This study employs a normative juridical method with a comparative approach, examining the procedure for issuing warning sanctions in Queensland, Australia. The analysis reveals that issuing warnings through a formal judicial process has the potential to cause psychological trauma and social stigma for children, thereby hindering their social reintegration. Consequently, there is a need to reconstruct the warning mechanism to be more oriented toward the best interests and future of children, while also strengthening legal protection for minors within Indonesia's criminal justice system.

References

Achmad, Ratomi, & Rismaya Mutiara Lestari. (2020). Pidana Peringatan dalam Sistem Peradilan Pidana Anak. Jurnal EGALITA: Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender, 15(2).

Aidy, Widya Romasindah. (2021). Anak Berhadapan Hukum Ditinjau dari Aspek Psikologi Hukum. Jurnal Hukum Sasana, 7(2).

Aprilianda, Nurini, dkk. (2017). Sistem Peradilan Pidana Indonesia: Teori dan Praktik. Malang: Brawijaya Press.

Brilian, Capera. (2021). Keadilan Restoratif Sebagai Paradigma Pemidanaan di Indonesia. Jurnal Lex Renaissance, 6(2).

Claire, Maria Van Hout, & Rosemary Mhlanga-Gunda. (2019). Prison Health Situation and Health Rights of Young People Incarcerated in Sub-Saharan African Prisons and Detention Centres: A Scoping Review of Extant Literature. BMC International Health and Human Rights, 19(1).

Djamil, Nasir. (2015). Anak Bukan untuk Dihukum: Catatan Pembahasan UU Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA). Jakarta: Sinar Grafika.

Gosita, Arif. (2014). Masalah Perlindungan Anak. Jakarta: Akademi Pressindo.

Gultom, Maidin. (2014). Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.

Gultom, Maidin. (2018). Perlindungan Hukum terhadap Anak dan Perempuan (Cetakan keempat). Bandung: PT Refika Aditama.

Hukum, Kadri, & Budi Rizki Husin. (2016). Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Ishaq. (2020). Hukum Pidana. Depok: Raja Grafindo Persada.

Leasa, E. Z. (2010). Penerapan Sanksi Pidana dan Sanksi Tindakan (Double Track System) dalam Kebijakan Legislasi. Jurnal Sasi, 16(4), Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Nurini, Aprilianda, & Liza Agnesta Krisna. (2023). Reconstruction of Types of Sentencing in the Juvenile Justice System in Indonesia (Discussion Against the Criminal Position of Warning). Jambura Law Review, 5(1).

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2022 tentang Bentuk dan Tata Cara Pelaksanaan Pidana dan Tindakan Terhadap Anak.

Qurroti, Neila, Setya Wayudi, & Dwi Hapsari. (2023). Efektivitas Sanksi Tindakan dalam Peradilan Pidana Anak (Studi Pengadilan Negeri Purbalingga). Jurnal Idea Hukum, 9(2).

Soetedjo, Wagiati, & Melani. (tanpa tahun). Hukum Pidana Anak (Edisi Revisi). Bandung: Refika Aditama.

Surat Edaran Jaksa Agung Nomor 3 Tahun 2019 tentang Tuntutan Pidana Perkara Tindak Pidana Umum.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.

UNICEF Regional Office for Europe and Central Asia. (2022). Guidance Note: Systematic Response to Children under the Minimum Age of Criminal Responsibility who have been (Allegedly) Involved in Offending Behaviour in Europe and Central Asia.

United Nations. (1985). United Nations Standard Minimum Rules for the Administration of Juvenile Justice (The Beijing Rules).

United Nations. (1989). Convention on the Rights of the Child.

Wiyono, R. (2019). Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia (Cetakan kedua). Jakarta: Sinar Grafika.

Youth Justice Act Queensland 1992.

Zahra, A., & R. Sularto. (2017). Penerapan Asas Ultimum Remedium dalam Rangka Perlindungan Anak Pecandu Narkotika. Law Reform, 13(1), Maret.

Zaidan, M. Ali. (tanpa tahun). Menuju Pembaruan Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika.

Zuliah, Azmiati. (2020). Hukum Perlindungan Anak dan Perempuan. Medan: Undhar Press.

Downloads

Published

2025-08-12

How to Cite

Gabryella, A., Aprlianda, N. ., & Endrawati, L. . (2025). Restructuring the Criminal Warning Mechanism to Prioritize the Best Interests and Future of Children. International Journal of Business, Law, and Education, 6(2), 1406 - 1418. https://doi.org/10.56442/ijble.v6i2.1191